nusakini.com--Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri menggelar Rapat Koordinasi Nasional Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2018. Rapat yang mengambil tema"Gerakan Indonesia Sadar Adminduk #GISA" dibuka langsung Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.  

Dalam kata sambutan saat membuka rakor, Tjahjo kembali menekankan tentang pentingnya data kependudukan yang akurat. Tahun ini, menurut Tjahjo, adalah tahun politik. Ada dua agenda besar nasional yang digelar tahun ini, yakni pemilihan kepala daerah dan tahapan pemilu nasional serentak 2019. Data kependudukan yang akurat jadi salah satu kunci dari sukses pesta demokrasi di tahun politik.  

"Untuk mensukseskan Pilkada Serentak 2018, perekaman dan pencetakan KTP-el harus diselesaikan sesegera mungkin," kata Tjahjo, di Batam, Kamis (8/2). 

Saat ini, untuk menunaikan hak pilih, salah satu persyaratannya adalah wajib punya KTP el, kata Tjahjo. Ini tugas pemerintah menjamin hak pilih warga, terutama di Pilkada tahun ini. Tidak lupa Tjahjo juga mengingatkan tentang politik uang dan kampanye ujaran kebencian. " Saya juga menghimbau untuk melawan politik uang dan kampanye yang mengujar kebencian," ujarnya.  

Di acara yang sama, Tjahjo sempat menyaksikan penandatangan penandatanganan kerjasama pemanfaatan data kependudukan antara Ditjen Kependudukan dengan beberapa instansi dan lembaga seperti Ditjen Imigrasi, Kemenkes, Ditjen PPI Kemenkominfo, BNP2TKI, LPDBKUKM, Ditjen Pembiayaan Perumahan, BPS, Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Tjahjo berharap kerjasama dengan berbagai instansi bisa ditingkatkan lagi. Salah satunya yang terus digenjot adalah kerjasama dengan seluruh rumah sakit di Indonesia.  

"Pertengahan tahun ini harus selesai kerja sama kita dengan izin dari kementerian dengan seluruh rumah sakit se-Indonesia," ujar Tjahjo 

Sementara itu, Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, rakornas yang digelar adalah ajang silahturahmi seluruh dinas kependudukan se-Indonesia. Selain, forum sharing dan evaluasi. Terkait kerjasama pemanfaatan data kependudukan, Zudan bersyukur makin banyak lembaga yang menyadari pentingnya pemanfaatan data kependudukan.  

" Sudah 885 lembaga yang sudah bekerja sama dengan Dukcapil, " kata Zudan. (p/ab)